Gerakan Sosial Kritis Berbasis Keluarga yang berupaya mendorong pemenuhan hak hidup bermartabat terutama hak atas pendidikan dan perlindungan anak
Selasa, 15 Februari 2011
Kerja cerdas dan cepat Tim Teknis Sekolah Aman
senang bisa menjembatani upaya di tingkat nasional dengan masukan-masukan di tingkat lokal dari tempat yang terjangkau. Upaya Planas PRB dalam mengampanyekan sekolah aman mendapat sambutan cepat dari kemendiknas yang ditindaklanjuti dengan kerja cerdas dan cepat Tim teknis Sekolah Aman yang dikordinasikan oleh BNPB dan The World Bank.
Kampanye dan Advokasi budaya aman di pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas program perkumpulan KerLiP paska gempa`Tasik 2 September 2009.
Kami sangat bersyukur berada ditengah-tengah para pihak yang peduli terhadap pemenuhan hak ekosob.
Respon dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan jaringan Perkumpulan KerLiP di Bandung menjadikan upaya kampanye dan advokasi sekolah aman lebih cepat dengan memanfaatkan momentum silaturahmi intensif.
Saat ini, Tim Teknis Sekolah Aman berhasil menyepakati draft surat dari BNPB kepada Wamendiknas dan bekerja keras melengkapi panduan sekolah aman dengan dukungan penuh para relawan dari TP UKS, Direktorat SMK, perkumpulan KerLiP dan mitra.
Insya Allah dalam waktu beberapa minggu kedepan panduan teknis akan diterbitkan melalui kerjasama dengan pihak-pihak yang berminat untuk memberikan dukungan penuh.
Mari berikrar selamatkan jiwa di http://www.berikrar-aman.net
Minggu, 13 Februari 2011
Capaian Kampanye dan advokasi budaya lanebih aman di pendidikan dan kesehat
Pencapaian
1. Kemediknas mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No. 70a/SE/MPN/2010 tentang Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah.
2. MenkoKesra, Kemendiknas, Kemenkes, BNPB, UN-International Strategy for Disaster Reduction (ISDR), UNESCO dan Platform Nasional Pengurangan Resiko Bencana di Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan terhadap bencana di sekolah dan rumah sakit dalam launching kampanye sekolah dan rumah sakit aman di Jakarta pada tanggal 29 Juli 2009.
- Wamendiknas mencanangkan 1.000 sekolah aman dan menkokesra 1250 Sekolah Aman dalam Launching Kampanye sejuta sekolah dan Rumah Sakit Aman, tercatat ada 13000 sekolah yang diikrarkan aman di Indonesia sejak juli 2010 sampai sekarang
- Memasukan panduan teknis Sekolah Aman dalam program DAK bidang Pendidikan tahun 2011 sebesar 11 Triliun
- Menjadi Perumus Tim teknis panduan Sekolah Aman (definisi, mekanisme dan perangkat sekolah aman) bersama platform Nasional PRB, UNESCO, Direktorat SMK Kemendiknas, Plan Internasional yang dipimpin BNPB dan World Bank. Panduan teknis sekolah aman ini akan diintegrasikan dalam DAK pendidikan 2011 dan alokasi dana lain yang sesuai (mis. Dana Buffer untuk pebangunan RKB)
- Mendorong Surat Edaran Gubernur Jawa Barat untuk memasukan panduan teknis sekolah aman dalam pembangunan 3000 Ruang kelas baru dari APBD Jawa Barat 2011,
- Memakai panduan teknis sekolah aman dalam pembangunan 2000 ruang kelas baru dari forum CSR dan 1000 unit sekolah baru di Jawa barat
Hasil Penelusuran media
1. Indonesia pada hari Kamis (29/07) berjanji untuk meningkatkan keamanan bagi lebih dari 3,000 sekolah dan 100 rumah sakit sebagai bagian dari komitmennya untuk program PBB dalam memperkuat stuktur bangunan, dimana konstruksi yang buruk dapat menyebabkan angka kematian yang tinggi pada saat terjadi gempa bumi atau bencana lainnya.
- Kementerian Pendidikan Nasional menyatakan, seluruh pemerintah daerah diimbau menyelenggarakan penanggulangan bencana di sekolah di tengah kurangnya pengetahuan anak terhadap bencana alam
3. Pengetahuan pengurangan resiko bencana (PRB) segera dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan. Siswa mulai sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah atas (SMA) akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang tepat untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
4. Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan keamanan sekolah dan rumah sakit dalam skema yang didukung PBB
5. Indonesia pada hari Kamis (29/07) berjanji untuk meningkatkan keamanan bagi lebih dari 3,000 sekolah dan 100 rumah sakit sebagai bagian dari komitmennya untuk program PBB dalam memperkuat stuktur bangunan, dimana konstruksi yang buruk dapat menyebabkan angka kematian yang tinggi pada saat terjadi gempa bumi atau bencana lainnya.
- PBB Puji Tekad Indonesia Bangun Sekolah yang Aman
- DIY Canangkan Satu Juta Sekolah dan Rumah Sakit Aman Bencana
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai tahun ini ikut serta mencanangkan kampanye satu juta sekolah dan rumah sakit aman bencana.
9. Kegiatan Kampanye Berikrar-Aman di Jakarta dan Jawa Barat
- Setelah dilaunching pada tanggal 29 juli 2010 di YTKI Jakarta, PPLHB Kerlip dan Forum Komunikasi Penanggulangan Bencana (PB) Jawa Barat terus mengkampanyekan sejuta sekolah dan rumah sakit aman di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
- Disiapkan, 1 Juta Sekolah Aman di Dunia.
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pendidikan Nasional akan bekerja sama membangun 1 juta unit sekolah aman atau sekolah antibencana.
- Depdiknas Berencana Ganti Sekolah di Yogya dan Jateng Jadi Tahan Gempa 6 SR
- Aceh Canangkan Kampanye Satu Juta Sekolah dan Rumah Sakit Aman Bencana
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pendidikan Nasional akan bekerja sama membangun 1 juta unit sekolah aman atau sekolah antibencana.
- Depdiknas Berencana Ganti Sekolah di Yogya dan Jateng Jadi Tahan Gempa 6 SR
17. Gubernur Bersama Bupati/Walikota Bangun 87 Puskesmas Poned Se-Jabar Dan 3000 RKB
Kamis, 10 Februari 2011
Kampanye dan Advokasi Sekolah Aman
Kemarin, bersama tim teknis sekolah aman dari UNESCO, Direktorat SMK, Plan, kami berhasil merumuskan definisi, mekanisme dan sumber perangkat untuk sekolah aman berikut:
1. Sekolah aman adalah sekolah yang mengakui dan melindungi hak-hak anak dengan menyediakan suasana dan lingkungan belajar dimana proses pembelajaran, kesehatan, keselamatan, dan keamanan siswanya terjamin setiap saat.
Indikator
1. Menyediakan suasana dan lingkungan belajar dimana proses pembelajaran, kesehatan, keselamatan, dan keamanan siswanya terjamin setiap saat.
2. Institusi yang mengakui dan menghargai hak-hak anak tidak hanya sebagai murid, melaink...an juga) :
- hak untuk sehat,
- hak mendapatkan kesempatan bermain dan melakukan kegiatan yang menyenangkan disela-sela proses pembelajaran,
- hak untuk dilindungi dari bahaya dan tindak kejahatan,
- hak untuk mengungkapkan pandangan dan pendapat secara bebas, serta
- hak untuk ikut serta dalam mengambil keputusan sesuai dengan kapasitas mereka
3. Adalah sekolah yang bersih, hijau, indah dan rindang, peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat
2. Sekolah aman adalah komunitas pembelajar yang berkomitmen akan budaya aman dan sehat, sadar akan risiko, memiliki rencana yang matang dan mapan sebelum, saat, dan sesudah bencana, dan selalu siap untuk merespons pada saat darurat dan bencana.
Indikator
1. Memberdayakan peran kelembagaan dan komunitas sekolah dalam PRB (SE Kemendiknas)
2. Mengintergrasikan PRB kedalam kurikulum satuan pendidikan formal, baik intra maupun extrakurikuler (SE Kemendiknas)
3. Membangun kemitraan dan jar...ingan antar berbagai pihak untuk mendukung pelaksanaan PRB di sekolah(SE Kemendiknas)
4. Memiliki kebijakan, program dan rencana aksi sekolah, dan kegiatan terkait dengan pengurangan resiko bencana (KPB – UNESCO)
5. Komunitas sekolah yang mengenali resiko bencana di lingkungannya (WB)
6. Sekolah yang menerapkan prosedur keselamatan (WB)
7. Bangunan sekolah yang dirancang memperhitungkan resiko bencana (WB)
8. Komunitas sekolah yang secara berkala berlatih siaga bencana (WB)
3. Sekolah aman adalah sekolah yang menerapkan standard sarana dan prasarana yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan disekitarnya dari bahaya bencana
1. Tidak roboh pada waktu mengalami gempa kuat sesuai dengan perencanaan (PMB ITB )
2. Tidak membahayakan manusia dari benda-benda yang jatuh, termasuk bahan-bahan berbahaya, baik di dalam maupun di luar bangunan (PMB ITB )
3. Mampu mengeva...kuasikan orang dalam keadaan darurat secara aman dari dalam bangunan ke tempat yang lebih aman (pintu cukup, terbuka keluar, jalan darurat dsb) (PMB ITB )
4. Tersedia jalan keluar dan akses yang aman (PMB ITB )
Sekolah memiliki tempat berkumpul yang aman (PMB ITB )
5. Obyek2 yang berbahaya di sekitar sekolah dikenali dan di pahami oleh murid dan guru (PMB ITB )
6. Rute dan tempat evakuasi darurat dikenali oleh murid dan guru (PMB ITB )
7. Indikator kunci sekolah sehat + Pojok UKS (SKB 4 Menteri)
10 indikator kunci sekolah sehat + Pojok UKS
1. Kepadatan ruang kelas minimal 1,75 m2/anak .
2. Tingkat kebisingan ≤ 45 db
3. Memiliki lapangan/halaman/aula untuk pendidikan jasmani
...4. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman.
5. Memiliki sumber air bersih yang memadai (jarak sumber air bersih dan septic tank minimal 10 m)
6. Ventilasi kelas yang memadai
7. Pencahayaan kelas yang memadai (terang)
8. Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan
9. Memiliki kamar mandi/WC yang cukup jumlahnya (memenuhi rasio km.wc terhadap siswa laki = 1:40, dan perempuan 1:25)
10. Menerapkan kawasan tanpa rokok.
Plus... Adanya Ruang UKS
Perangkat akan mengadopsi beberapa sumber, al:
1. Formulir Penilaian Kerentanan (PMB ITB-PLAN)
2. PDASES – Bagian Rehab-Rekon (MoNE-UNESCO)
3. Direktorat SMK (MoNE)
4. Sekolah Sehat (MoNE)
5. Sekolah Layak Anak (Plan)
6. Modul Suplemen World Bank (WB)
7. INEE
Perangkat akan disusun menjadi 4 alat kajian:
Perangkat Penilaian Risiko:
Perangkat 1 : Penilaian Kerentanan Zona Risiko
Sumber : BNPB, WB, PASTI (UNESCO), AIFDR
Perangkat 2 : Penilaian Kerentanan Sekolah (Struktur, Non Struktur, dan Fungsional)
Sumber : PMB ITB-PLAN (Form 1) dan WB
Perangkat 3 : Penilaian Aspek Sosial Sekolah
Sumber: PMB ITB-PLAN (Form 2)
Perangkat 4 : Penilaian Aspek Pemenuhan Fungsi dan Kelayakan
Sumber: Sekolah Layak Anak (Plan), Sekolah Sehat (SKB 4 Menteri), INEE
Perangkat Penilaian Kebutuhan Rehabilitasi
Perangkat 5: Penilaian Aspek Kebutuhan Rehabilitasi
(Relokasi, Rekonstruksi, Renovasi, Retrofitting, Maintenance)
Sumber: PMB ITB-PLAN (Form 3); PDASES; Dit SMK
Notulen ini kami sampaikan dalam pertemuan bersama Bapak Wamendiknas dan Direktur SD tadi malam.
Sungguh menggembirakan ketika mendengar bahwa Bapak Wamendiknas akan mengupayakan semaksimal mungkin melalui DAK dan Bufer seperti RKB agar seluruh sekolah di daerah berisiko bencana tinggi dapat memenuhi standar sekolah aman ini.
Ayo berikrar aman selamatkan jiwa di www.berikrar-aman.net lalu perkuat partisipasi keluarga untuk mengawasi pelaksanaannya mulai April 2011.
Rabu, 02 Februari 2011
Inisiasi Budaya Aman dan Sehat di Pendidikan
Rapat Kordinasi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah pada tanggal 29 Desember 2010 yang menghadirkan SC DRR -UNDP, BAPPENAS, Kemenag, BNPB, Planas PRB, KPB, UNESCO, UNICEF, The World Bank, ditindaklanjuti dengan surat yang ditujukan wamendiknas kepada BNPB dan the World Bank yang meminta peta risiko bencana dan panduan teknis sekolah aman yang menjadi dasar pembentukan Tim teknis Sekolah Aman pada tanggal 24 Januari 2011 lalu.
Seluruh dokumen terkait ini, kami bahas secara intensif dengan pemerintah Provinsi Jabar.
28 Januari 2011
Kordinator DPD Jabar
1. Mengawal DAK Pendidikan 11 T untuk diprioritaskan di daerah berisiko bencana tertinggi (15 dari 44 kabupaten/kota prioritas di Jawa Barat)
2. Menjadikan sekolah aman sebagai milestone pemenuhan hak Atas pendidikan dan perlindungan anak di Indonesia melalui DPD RI Komite III
3. sepakat untuk membuat MoU bersama perkumpulan kerLiP terkait pemenuhan pelayanan sosial dasar terutama di Jabar
Kabiro Bangsos : sepakat untuk :
1. melakukan monitoring ketercapaian Hyogo Framework for Action di Jawa Barat pada bulan Februari 2011 dengan menghadirkan BAPPEDA, BPBD dan para pelaku PB di Jabar
2. merekomendasikan untuk pemutakhiran data RKB dan poned ke Biro Yansos Jabar terutama Pendidikan dan kesehatan
3. menghubungkan dengan Karokeuangan Bappeda jabar terkait keberhasilan Gubernur dalam mendorong CSR untuk pendidikan dan kesehatan
4. mempromosikan keberhasilan Jabar dalam side event di Global Platform Forum 8-15 Mei 2011
Kasubag pendidikan di Biro Yansos Setdaprov Jabar
1. Dari 5.000 RKB yang dijanjikan ternyata jadinya 3.000 RKB plus mebelair dan sudah melibatkan akademisi (ITB) terkait ruang tahan gempa dalam SR tertentu untuk panduan teknis
2. Menghubungkan dengan Pak Pancawidi terkait progress PONED dan Karoren Disdikprov aterkait rincian bantuan 3.000 RKB ini
Kasubag Kesehatan di Biro Yansos Setdaprov Jabar
1. Ada 87 PONED dari 200 PONED yang direncanakan akan dibangun sampai 2013
2. Sinergi dengan TPUKS yang sudah melangkah lebih jauh
29 Januari 2010
Kordinator DPD RI
1. kesepakatn rincian pekerjaan yang akan dilakukan bersama
2. membuka ruang aspirasi melalui forum belajar dwimingguan di DPD Jabar
3. mendukung penuh upaya kampanye dan advokasi kerlip terutama di jabar
1 Februari 2011
Karokeu BAPPEDA Jabar
1. hadirkan staf pendidikan, kebencanaan, perencanaan keuangan
2. siap dukung pendampingan DAK Pendidikan
3. siap sinergikan sekolah aman dan sehat dalam bantuan 3.000 RKB @ 85 juta yang sudah melibatkan ITB dalam penyusunan desainnya
4. Siap mendukung BPBD Jabar untuk menyusun Renca PB tahun 2011
5. sampaikan inisiasi internal BAPPEDA terkait dana urusan bersama untuk penuhi target MDGs di Jabar
6. Siap pertemuakan gagasan dengan Kepala BAPPEDA Jabar
BPBD Jabar
Kasie Rekons, Rehab, Pencegahan
1. penelusuran pengajuan pemulihan dari pemkab yang terkena dampak gempa tasik, tak ada satupun yang ajukan bidang pendidikan dan kesehatan
2. penjelasan perka 11/2008
3. kesepakatan untuk sinergikan dalam pelatihan tukang di Pangalengan 7-9 Januari
4. Sepakat susun panduan teknis sekolah aman a la jabar dan dorong renca jabar tanggal 14, 25, 28 Januari 2011
5. Ruang sekret kerlip baru di dekat pak iskandar dan pak Budi
6. mendorong sinergi advokasi anggaran yang jelas di BNPB mengenai pemulihan bidang pendidikan dan kesehatan
7. mendukung penuh Kampanye sejuta Sekolah dan Rumah sakit Aman
8. menyambut baik jika dilibatkan dalam kegiatan di provinsi laion terkait penanggulangan bencana di jabar
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kab Bandung
1. Sepakat untuk membuat forum belajar setiap rabu dwimingguan mulai 2 maret 2011
2. Siap untuk mempelajari 1MSSHC dan HFA
3. Penjelasan lengkap mengenai DAK Pendidikan untuk sekolah aman
4. Pemulihan DAS Citarum melibatkan semua pihak yang bekerja disana
Kasie Sosek RR BNPB : Program pemulihan SOSEK paska Gempa tasik diajukan melalui ibu Erna di BPBD Jabar
Kasie Pemberdayaan masyarakat dan Staf : pak Sugiarto dan Bu Enny : terkait pengurangan risiko bencana di Jawa Barat dan 1 MSSHC
Kepala BPBD Ciamis terkait pengajuan dana RR untuk pendidikan dan kesehatan paska bencana di Ciamis dan DAK Pendidikan untuk sekolah aman
2 Februari 2011
Kabiro Yansos Setdaprov Jabar
1. Meminta KerLiP untuk memfasilitasi pembentukan Forum Peduli Jabar untuk menghimpun dana sosial keagamaan terutama untuk bantuan produktif pendidikan di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat bersama pak dadi
2. PONED dan PONEC sudah ada panduan teknis
3. Sepakat untuk mendorong penerbitan SE Gubernur untuk pemenuhan budaya aman dan sehat dalam bantuan 3.000 RKB 2011 dst sd 2013
Pak Dadi
1. menghubungkan dengan Pak Tedi kepsek SMAN 2 bandung
2. Sepakat untuk memulai pelembagaan Forum peduli jabar tanggal 16 Januari 2011 melibatkan semua perempuan dalam ormas keagamaan di jabar
3. menghubungkan dengan depag untuk bangun budaya aman dan sehat di sekolah-sekolah berbasis keagamaan
4. sepakat untuk mendorong pendidikan karakter damai dalam keanekaragaman melalui pendidikan
Pak Pancawidi, Pak Tedi, Pak Yusuf, Pak Junaedi
sinergi sekolah aman dan sekolah Sehat
Mr Bruce from PAI dan GTZ : sinergi budaya aman dan sehat serta pendidikan karakter cinta damai di pemprov jabar
Pak Wahyudin, Kadisdikprov Jabar
difasilitasi Pak pancawidi agendakan pertemuan khusus untuk sinergikan sekolah aman dan sehat
Pak EEP, Karoren dan program disdikprov Jabar
1. Momentum yang tepat untuk menyusun panduan teknis sekolah aman dan sehat terkait 3.000 RKB bantuan pemprov 2011
2. Pemutakhiran data sekolah yang terkena dampak bencana di Jabar
3. terkait CSR untuk pendidikan di daerah kawasan bencana dan industri