Alhamdulillah sore ini kami diterima oleh Ibu Linda, Meneg PP-PA didampingi Bapak Wahyu, Deputi Tumbuh Kembang Anak dan Ibu Ninin, Asdep Pemenuhan Hak Pendidikan Anak.
Ibu Linda berkali-kali menyampaikan permintaan maaf karena keterlambatan akibat banyaknya tamu yang beraudiensi dengan beliau hari ini. Penerimaan beliau yang ramah dan penuh perhatian terhadap materi audiensi yang diajukan Perkumpulan KerLiP membuat pertemuan audiensi berjalan dengan baik.
Arlian Puri (14), pelajar SMPN 11 Bandung, menjadi sumber inspirasi. Penuturan cerdasnya mengenai penerapan sekolah aman dari bencana melalui pemodelan GERA SHIAGA di SMPN 11 Bandung menjadi penjelas upaya sinkronisasi kebijakan sampai dalam praktiknya di sekolah. Arlian menyampaikan bahwa penerapan sekolah aman dari bencana bukan hanya masalah struktur bangunan tahan gempa. Penerapan sekolah aman terintegrasi dengan sekolah sehat dan hijau yang dilaksanakan KerLiP bersama Bappenas dalam upaya mewujudkan lingkungan belajar yang aman, sehat dan hijau di DAS Citarum, menurut Arlian didukung oleh partisipasi anak. Praktik-praktik baik di SMPN 11 Bandung yang mendorong pembentukan komunitas anak seperti Zero Waste Event, Jamban BSJ (Bersih, Sehat, Jujur) dan Gerakan Siswa Bersatu (GSB) Menuju Sekolah Aman (MSA) didukung oleh guru yang tak kenal lelah memfasilitasi anak-anak untuk berpartisipasi.
Penjelasan Arlian ini menjadi titik awal untuk menunjukkan bagian penting dari Perka 4/2012 perihal Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana byang baru saja diluncurkan dalam Resepsi Hardiknas oleh Mendikbud. Ibu Yanti, ketua Perkumpulan KerLiP selaku Ketua Seknas Sekolah Aman membukakan halaman mengenai proses penyusunan Perka dan dicantumkannya UU Perlindungan Anak dan Ratifikasi KHA sebagai landasan hukum dalam perka tersebut.
Keterlibatan KPP-PA dalam hal ini melalui Asdep PHPA dalam rangkain konsultasi teknis penyusunan Perka dan pencantuman logo KPP-PA dalam profil program GERA SHIAGA disambut gembira oleh Ibu Meneg PP-PA. Beliau juga sepakat untuk mengedepankan tema Pentingnya Partisipasi Anak dalam Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dan PRB yg Inklusi dalam side event AMCDRR. Ibu Rini sekretaris Planas PRB menjelaskan tentang tema utama penguatan kapasitas lokal yang didukung tema pengintegrasian PRB dengan Adaptasi Perubahan Iklim, Risk Financing dan Partnership dan pembentukan 7 Working group dalam mempersiapkan AMCDRR.
Planas PRB adalah mitra BNPB dalam menyiapkan AMCDRR didukung para pemangku kepentingan lainnya. Neda menjelaskan tentang profil KPB, Vanda tentang program Plan terkait penerapan sekolah aman di Indonesia, Cina dan Cambodia dan PRB yang inklusi dengan dukungan DIPECHO dalam wadah AID Consortium bersama Handycap International dan Care Foundation di Sikka, Belu dan Kupang.Seluruh praktik bailk ini akan diekspose bersama di AMCDRR.
Yanti juga menjelaskan mengenai peluncuran Kampanye Sejuta Sekolah dan Rumah Sakit Aman tanggal 29 Juli lalu dipimpin Menkokesra, Kepala BNPB, almarhum Ibu Menkes dan Bapak Wamendiknas. Upaya PRB yang luar biasa ini menghantarkan Bapak Presiden untuk menerima penghargaan Global Championship for DRR di Genewa Swiss Mei 2011. Upaya penerapan Sekolah/Madrasah Aman terus menguat seiring dengan terbitnya Perka No 4/2012.
Galuh dan Ria dari Perkumpulan Skala serta Dede dan Ryan dari KerLiP Production juga hadir dalam audiensi. Kami sepakat dengan KPP-PA untuk menghubungkan upaya penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana dengan payung Sekolah Ramah Anak dalam upaya mewujudkan Kab./Kota Layak Anak.
Ibu Linda juga meminta Pak Deputi dan Asdep PHPA untuk menyertakan asdep KLA dan juga ketua ASPAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia) untuk mendukung keberlanjutan Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dan PRB yang inklusi. Beliau menyambut gembira keselarasan program inklusi yang dijalankan KPP-PA dengan Kemdikbud dan kini dengan BNPB melalui persiapan AMCDRR ini.
Pertemuan audiensi menyepakati beberapa hal terkait hal ini, antara lain:
1. Kesepakatan tema side event "Pentingnya Partisipasi Anak dalam Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dan PRB yang inklusi
2. Perwakilan anak disabilitas dari Forum Anak Yogya yang akan dikordinasikan dengan ASB Yogya untuk menyampaikan pidato anak setelah Bapak Presiden dalam general assembly
3. Menjadi Keynote Speaker, pembahas Utama dalam talkshow dikaitkan dengan indikator KLA dengan 5 narasumber anak dan pembahas tambahan Wamendik, Kemenag dan WamenPU
4. Materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi yang bersesuaian
5. Perwakilan forum anak untuk hadir dalam talkshow anak tersebut
6. Asdep PHPA sebagai kontak KPP-PA untuk persiapan AMCDRR
7. Meminta Pak Deputi untuk menghubungkan tim ini dengan Pak Luhur dari ASPAI terkait kehadiran ASPAI sebagai salah satu narasumber utk tema partnership
Ibu Meneg PP-PA berkali-kali juga menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip hak anak termasuk partisipasi anak serta dukungan terhadap ketersediaan pendidik PAUD yang profesional.
Selanjutnya, KPP-PA melalui asdep PHPA (melekat pada jabatan) akan memperkuat forum kordinasi penerpan skeolah/madrasah aman melalui GERA SHIAGA terhubung dengan SRA sebagai salah satu indikator KLA.
GERA SHIAGA YUK!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar