Dalam perjalanan ke hotel, seluruh speaker yang berada dimana-mana
terutama di tempat umum, memberikan informasi kondisi terkini dan
memberikan pengarahan apa yang harus dilakukan. Sesampainya di hotel,
kekhawatiran muncul karena kamar berada di lantai 5. Gempa susulan
terus melanda. Pilihan ke luar ruangan terhambat cuaca dingin dibawah
10derajat dan angin kencang. Tiada pilihan memberanikan diri masuk
ruang tamu sambil memberanikan diri menyimpan semua barang kecuali
kamera, hp, passport dan sedikit uang. Rencana untuk belanja makanan
cadangan sirna ketika ada info bahwa supermarket, bis dan kereta juga
tidak beroperasi. Kabar menarik dari rekan yang tidak bisa pulang ke
Tsukuba, adalah adanya pembagian makanan, minuman dan selimut bagi
yang tidak bisa pulang ke rumah. Supermarket yang ditutup menyediakan
ruangan bagi yang tidak bisa pulang. Sementara antrian menunggu taksi
lebih dari 5 meter, sabar dan tertib walau cuaca dingin sekali.
Pertokoan berlantai dan parkir rupanya harus tutup dan menghentikan
kegiatan. Sementara pegawai supermarket berubah fungsi menjadi petugas
tanggap darurat, dilengkapi seragam dan helm. Karena perlu makan, kami
menyempatkan ke daerah pengungsian. Suasana tertib dan tenang,
kemudian, walaupun di sekitarnya adalah apartemen berlantai tinggi,
tidak ada suasana hiruk pikuk dari penghuni yang bervakuasi ke bawah
gedung. Percaya sekali kalau bangunannya kokoh tahan gempa atau sudah
terlatih dalam menyikapi gempa yang kami rasa sangat kuat. Selain
supermarket, maka food court pun tutup, jadilah antri belanja di mini
market beli makanan atau roti. Tertib, tenang, tidak saling dorong.
Cerita klasik dan ada dimanapun: ongkos taksi naik karena tidak ada
layanan bis umum. Hal luar biasa adalah tidak adanya pemutusan aliran
listrik dan air!
Pelajaran 5:
#evakuasi lewat tangga, karena rutin latihan sudah menjadi budaya,
bukan hanya diperkantoran, juga di hotel, dan pertokoan
#sabar dan tidak panik pada kondisi darurat bukan hanya diperintahkan
tetapi perlu dilatihkan
#Dalam masa tanggap darurat, social responsibility dari seluruh
lapisan masyarakat perlu ditumbuhkan, dilatih, dijaga dan diterapkan.
Pertolongan dan bantuan darurat utamanya bukan hanya dari pemerintah
(Lokal dan pusat), tapi dari kita semua yang mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar