11. Pendidikan menengah meliputi unsur-unsur ketersediaan, aksesibilitas, dapat diterima, dan dapat diadaptasi, yang umum dalam segala bentuk pendidikan pada semua tingkatan.6
12. Walaupun isi pendidikan menengah akan saling berlainan di tiap Negara dan dari waktu ke waktu, pendidikan ini meliputi dirampungkannya pendidikan dasar dan konsolidasi atas berbagai landasan pembelajaran seumur-hidup dan pengembangan manusia. Pendidikan menyiapkan siswa untuk menerjuni peluang-peluang di bidang kejuruan, dan pendidikan tinggi.7 Pasal 13 (2) b berlaku atas pendidikan menengah "dalam beragam bentuknya," karenanya akan mengenali bahwa pendidikan menengah membutuhkan kurikulum yang fleksibel dan sistem pengadaan pendidikan yang bervariasi untuk merespon kebutuhan siswa di tatanan sosial dan budaya yang berbeda. Komite mendorong program pendidikan "alternatif" yang paralel dengan sistem sekolah menengah reguler.
13. Menurut pasal 13 (2) b, pendidikan menengah "harus umum tersedia dan dapat diakses oleh semua orang dengan segala cara yang tepat dan khususnya, dengan pengenalan yang progresif atas pendidikan bebas biaya." Kata-kata"umum tersedia" menyatakan, pertama, pendidikan menengah itu tidak tergantung pada kapasitas atau kemampuan siswa dan, kedua, pendidikan menengah harus diperluas jangkauannya ke seluruh bagian Negara sehingga pendidikan itu tersedia pada basis yang sama bagi semua orang. Untuk interpretasi Komite atas "dapat diakses," baca paragraf 6 di atas. Kata-kata "dengan segala cara yang tepat" menguatkan poin bahwa Negara harus menerapkan berbagai pendekatan yang inovatif terhadap pengadaan pendidikan menengah dalam konteks budaya masyarakat.
14. "Pengenalan yang progresif tentang pendidikan bebas biaya" berarti bahwa, walaupun Negara harus memprioritaskan pendidikan dasar yang bebas biaya, mereka juga mempunyai suatu kewajiban untuk mengambil langkah-langkah konkret menuju pencapaian pendidikan menengah dan tinggi yang bebas biaya. Untuk pengamatan-pengamatan umum Komite atas arti dari kata-kata "bebas biaya," baca paragraf 7 dari Komentar Umum pada pasal 14.
Pendidikan teknis dan kejuruan
15. Pendidikan teknis dan kejuruan (TVE) mencakup baik hak untuk menikmati pendidikan maupun hak untuk mendapatkan pekerjaan (pasal 6 [2]). Pasal 13 (2) b menjadikan TVE sebagai bagian dari pendidikan menengah, mencerminkan pentingnya TVE pada tingkat pendidikan ini. Bagaimanapun, Pasal 6 (2) tidak mengacu pada TVE dalam kaitannya dengan suatu tingkatan pendidikan tertentu; namun memandang bahwa TVE mempunyai peran yang lebih luas, yaitu membantu "untuk mencapai kondisi perekonomian yang stabil, pengembangan sosial dan budaya dan tenaga kerja yang produktif." Selain itu, Universal Declaration of Human Rights menyatakan bahwa "pendidikan teknis dan profesional harus umum tersedia" (pasal 26 [1]). Karena itu, Komite memandang bahwa TVE membentuk suatu unsur yang integral di semua tingkat pendidikan.8
16. Pengenalan teknologi dan dunia kerja tidak boleh terbatas pada program-program TVE tertentu, tetapi harus dipahami sebagai sebuah komponen pendidikan umum. Menurut Konvensi UNESCO Mengenai Pendikan teknis dan Kejuruan (1989), TVE terdiri dari meliputi “segala bentuk proses pendidikan yang menyertakan, sebagai pelengkap pengetahuan umum, studi teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan terkait dan pengadaan keterampilan, penguasaan, sikap, dan pemahaman praktis yang berkenaan dengan pekerjaan di berbagai sektor kehidupan sosial dan ekonomi." Pandangan ini adalah juga direfleksikan dalam Konvensi-konvensi ILO.9 Apabila dipahami dengan cara ini, hak untuk menikmati TVE akan meliputi aspek-aspek berikut:
a. memampukan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang berperan dalam pengembangan pribadi, kemandirian dan kemampuan kerja, dan meningkatkan produktivitas masyarakat dan keluarga mereka, termasuk pengembangan sosial dan ekonomi Negara.
b. mempertimbangkan latar belakang pendidikan, sosial dan budaya dari populasi terkait; ketrampilan, pengetahuan dan tingkat kecakapan perlu dalam berbagai sektor ekonomi; dan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan dalam bekerja;
c. menyediakan pelatihan ualng bagi orang-orang dewasa yang pengetahuan dan keterampilannya sekarang telah usang dalam kaitannya dengan perubahan teknologi, ekonomi, ketenagakerjaan, sosial, dan lain-lain;
d. terdiri atas program-program yang memberi siswa, terutama siswa-siswa di negara sedang-berkembang, peluang untuk menikmati TVE di Negara-negara lain, dengan tujuan alih dan adaptasi teknologi;
e. terdiri, dalam konteks Perjanjian non-diskriminasi dan ketetapan-ketetapan tentang kesetaraan, atas program-program yang mempromosikan TVE bagi kaum perempuan, anak perempuan, remaja putus-sekolah, remaja pengangguran, anak-anak para pekerja migran, pengungsi, orang cacat, dan kelompok-kelompok yang kurang beruntung lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar