Narasi Pendampingan Rabu, 29 Juli 2009
Kita (Aisyah, Misra, Elis, Hardi, Nur, Iyen, Fitry, Ova, Zamzam) mendengarkan Zakky yang bercerita ttg kertas daur ulang atau Paper Recycle. Zakky menjelaskan menggunakan 5W1H. Apa itu kertas daur ulang, Siapa yang bisa membuat kertas daur ulang, Dimana tempat untuk membuat kertas daur ulang, bagaimana cara membuat kertas daur ulang, kenapa kertas daur ulang dibuat, dan Kapan kertas daur ulang akan dibuat. Semua dalam bahasa inggris. Nur, teman kita dari Ciburial antusias sekali menyimak, sambil sesekali menanyakan pada Zakky. Teman lain ada yang senyum-senyum, kayaknya lagi bahagia nih…
Setelah itu Fitry meminta teman-teman mencatat kata apa saja yang belum diketahuinya dan dapat ditanyakan. Temen-temen bisa juga menanyakan tentang yang sudah dijelaskan Zakky.
Proses yang kedua adalah bermain tebak kata. Ms. Fitry meminta kami membagi menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok diminta menebak kata yang ditentukan oleh Ms. Fitry. Caranya, masing-masing kelompok menentukan 1 orang yang akan menebak, teman lainnya memberikan petunjuk tentang kata dalam bahasa inggris yang dijadikan tebakan oleh Ms. Fitry. Tidak boleh menyebut kata yang dijadikan tebakan ya....dan kita memberikan petunjuk dengan menggunakan bahasa inggris lho.
Kelompok 1, yaitu kelompok Pinky terdiri dari : Nur, Zamzam, Aisyah, Hardi
Kelompok 2, yaitu kelompok Women In Black, terdiri dari : Elis, Misra, Zakky, Iyen, Ova
Skor akhir kelompok Women In Black yang menang.
Seru kan English Conversation With Ms. Fitry.
Dilanjutkan dengan bimbingan belajar paket A, B, dan C. Ibu Yanti mengajak warga belajar berdiskusi tentang pendidikan. “kenapa sih kita harus belajar?”. Ibu Yanti mengajak peserta menelusuri pendidikan dengan memahami peraturan perundang-undangan mulai dari UUD, UU Sisdiknas, lalu melihat Standar Kompetensi Lulusan untuk paket A, B, C yang merupakan turunan dari UU Sisdiknas. Memang, kita dapat saja. Bimbingan belajar paket A, B, C dilakukan secara kritis agar warga belajar menyadari hak dan peranannya sebagai warga Negara. Bimbingan belajar tidak dilakukan dengan pemaparan materi dan pengerjaan soal. Bimbingan belajar dimulai dengan proses pemetaan (mind mapping) standar kompetensi lulusan oleh warga belajar. Proses tersebut mengantarkan pada proses Cara Asyik Cari Tahu (CACT) untuk membantu warga belajar menguasai standar kompetensi lulusan yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar