Gerakan Sosial Kritis Berbasis Keluarga yang berupaya mendorong pemenuhan hak hidup bermartabat terutama hak atas pendidikan dan perlindungan anak
Jumat, 17 Juli 2009
Ciburial, 15 Juli 2009
Hari ini, pembelajaran Rumah KerLiP Sekepicung, berlangsung di rumah Bu Kusuma di Jalan Ciburial No. 17. Kegiatan pembelajaran itu sendiri baru dimulai sekira pukul 14.00, molor hampir satu jam dari rencana sebelumnya. Keterlambatan ini dikarenakan beberapa warga belajar tidak mengetahui alamat rumah Bu Kusuma yang baru dua kali digunakan sebagai tempat belajar kami.
Ova mulai membuka kegiatan dengan salam dan review kegiatan sebelumnya. Setelah itu, saya mengajak para warga belajar ke halaman rumah Bu Kusuma yang dipenuhi rerumputan. Saya memimpin warga belajar memainkan sebuah permainan. Lucunya, semua kebingungan dengan permainan itu, termasuk saya sendiri. Dan kami kembali ke beranda rumah Bu Kusuma.
Saya memandu warga belajar untuk membuat perencanaan program bersama berdasar minat masing-masing. Warga belajar dibagi dua kelompok yang keduanya dibimbing Ova dan Wika. Sekira 15 menit mereka mendiskusikan minat dan program kegiatan bersama.
Satu-persatu kelompok itu mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kelompok pertama yang beranggotakan Elis, Hardi dan Nurjanah, berencana mempelajari teknik elktronika dan membuat klab sastra. Sedangkan kelompok kedua memaparkan tentang keinginan mereka belajar membuat kue dan mengolah sampah-sampah daur ulang.
Setelah kedua kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka, kami saling mendiskusikan, memilah dan memilih kegiatan mana saja yang mungkin kami laksanakan. Beberapa kegiatan yang terpilih adalah pelatihan elektronika, pengolahan sampah daur ulang dan pembentukan klab sastra.
Pelatihan elektronika sebenarnya sudah dimulai beberapa pekan yang lalu, tetapi masih minim peminat. Sementara pengolahan sampah berbeda dengan ide pengelolaan barang bekas berkualitas (barbeku) yang beberapa waktu terakhir ini diperbincangkan. Aisyah yang pertama kali mengusulkan pengolahan sampah ini menggambarkan bahwa sampah-sampah itu dibuat anyaman atau benda-benda lain yang bisa dipergunakan seperti tas dan lain-lain. Sementara klab sastra dapat mewadahi kreativitas beberapa warga belajar yang senang membuat puisi atau cerita pendek (cerpen).
Kami pun menghasilkan beberapa kesepakatan. Dan Ova menutup kegiatan ini dengan refleksi dan doa. (izoel)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
wah... benar-benar mantap dan keren bgt acaranya... pastinya seru ya...
Posting Komentar