Gerakan Sosial Kritis Berbasis Keluarga yang berupaya mendorong pemenuhan hak hidup bermartabat terutama hak atas pendidikan dan perlindungan anak
Senin, 29 Juni 2009
Sekepicung, 26 Juni 2009
Hari ini tak banyak warga belajar yang hadir, hanya ada Elis, Nurjanah, Aisyah, Maryam dan Ulfa. Namun, hal itu tidak mengurangi semangat kami untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Saya memulai kegiatan dengan salam. Kemudian, saya meminta setiap warga belajar memilih dan menggambar 5 jenis hewan yang mereka sukai serta menjelaskan alasan mereka memilih hewan-hewan tersebut. Warga belajar pun diminta untuk memilih satu di antara 5 hewan tersebut yang paling mereka sukai dan sangat menggambarkan diri mereka.
Selanjutnya, satu-persatu warga belajar menjelaskan hewan-hewan yang mereka pilih. Dari sekian banyak alasan yang disampaikan, ternyata 5 orang warga belajar ini cenderung menjatuhkan pilihannya pada hewan-hewan yang mereka nilai lucu dan enak dilihat, seperti, kucing, ikan dan kupu-kupu. Sedangkan untuk hewan yang paling disukai dan cukup menggambarkan diri mereka, sebenarnya masing-masing warga belajar agak ragu dan bingung memilih. Hal ini dikarenakan mereka tidak mau mengasosiakan diri mereka dengan hewan tertentu dan merasa tidak banyak memiliki kesamaan dengan hewan tertentu. Namun akhirnya, mereka pun memilih satu hewan yang cenderung bisa menggambarkan diri mereka, seperti singa untuk menggambarkan diri pemberani atau ikan untuk menunjukkan kekuatan sikap.
Kegiatan selanjutnya dipandu Ova. Ia mengingatkan semua warga belajar, bahwa pada setiap kegiatan hari Jumat seperti sekarang, setiap warga belajar diminta untuk menceritakan aktivitas mereka selama seminggu kemarin. Meski kegiatan bercerita ini sering dilakukan, tetap saja sebagian warga belajar tampak bingung dan enggan bercerita. Seperti itu pula yang terjadi pada hari ini, beberapa orang warga enggan bercerita. Namun, setelah beberapa di antara mereka mulai bercerita, akhirnya semua warga belajar turut bercerita meski tidak terlalu banyak yang mereka ceritakan. Walaupun demikian, kami merasa senang ketika mendengarkan cerita mereka satu-persatu dan beberapa di antaranya mulai menyebutkan beberapa pengalaman yang menarik bagi mereka.
Di samping bercerita, ada juga warga belajar yang ’setor karya’. Elis dan Ulfa menyampaikan cerpen karya mereka. Hasil tulisan keduanya ini dibacakan juga di hadapan kami. Kemudian setiap dari kami dipersilahkan untuk memberi kritik dan masukan pada dua karya hasil teman-teman ini.
Kegiatan pun berakhir setelah Ova menutupnya dengan salam dan doa. Ternyata jumlah sedikit tidak mengurangi semangat kami untuk terus berkegiatan. (izoel)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar